Penduduk Miskin Ekstrem di Asia Tenggara Bertambah 4,7 Juta Orang akibat Pandemi

Michelle Natalia, Jurnalis
Rabu 16 Maret 2022 16:38 WIB
Jumlah penduduk miskin meningkat (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA — Jumlah penduduk miskin ekstrem di Asia Tenggara bertambah 4,7 juta orang pada 2021 akibat pandemi covid-19. Meningkatnya angka kemiskinan seiring dengan hilangnya 9,3 juta pekerjaan.

Laporan Asian Development Bank (ADB) yang dipaparkan di Simposium Pembangunan Asia Tenggara (Southeast Asia Development Symposium, SEADS) mengungkap varian omicron dapat memangkas pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara hingga 0,8 poin persentase pada 2022.

Laporan ADB yang berjudul Southeast Asia: Rising from the Pandemic mencatat ekonomi kawasan Asia Tenggara pada 2022 diperkirakan akan turun lebih dari 10%. Kelompok yang paling terimbas dampaknya antara lain adalah para pekerja tanpa keterampilan khusus, pekerja di sektor ritel dan perekonomian informal, serta usaha kecil yang tidak memiliki eksistensi digital.

“Pandemi ini telah menimbulkan pengangguran di mana-mana, memperburuk ketimpangan, serta memperbesar tingkat kemiskinan, dan hal-hal tersebut terutama menimpa kaum perempuan, pekerja usia muda, dan lansia di Asia Tenggara,” kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa di Manila, Rabu(16/3/2022).

“ADB akan terus bekerja sama dengan para pembuat kebijakan, seiring upaya negara-negara untuk membangun kembali perekonomian negaranya, meningkatkan sistem kesehatan nasional, dan merampingkan peraturan domestik guna memperkuat daya saing dunia usaha," sambungnya.

Menurutnya, ADB mendorong seluruh pemerintah di Asia Tenggara agar berinvestasi pada infrastruktur yang pintar dan hijau, serta mengadopsi inovasi di bidang teknologi untuk makin menstimulasi pertumbuhan ekonomi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya