Dari jumlah CPO yang terkumpul sebanyak 720 ribu ton berhasil dijadikan minyak goreng sebanyak 570 juta liter. Melihat jumlah ini, kata Lutfi, mestinya tidak ada lagi kelangkaan minyak goreng di pasar.
"Kalau menurut BPS kita konsumsi 1 liter per bulan. Dengan 570 juta liter itu setara 2 liter untuk seluruh orang Indonesia.
Jadi kalau dilihat itu 168% dari kebutuhan konsumsi per bulan yang diperkirakan 327 ribu ton. Jadi secara teoritis ini sudah jalan," ujarnya.
Lutfi sangat yakin kebijakan DMO dan DPO CPO sangat tepat diberlakukan. Selain itu harga minyak goreng yang tadinya tinggi sudah turun.
"Kalau dilihat minyak kemasan turun dari market Rp22.279 per liter. BPS turun jadi Rp16.965 atau turun sebesar 18,9%. Dan minyak curah turun sebesar 10,1% dari Rp17.726 Januari jadi Rp15.583," ujarnya.
(Feby Novalius)