Maksudnya, pihak sales distributor sudah rutin datang ke pasar untuk mensuplai minyak goreng. Hanya saja, barangnya tetap dibatasi.
"Kalau sekarang pasokannya lancar. Sales datengnya rutin. Seminggu sekali mereka datang. Tapi ya gitu, barangnya masih dibatasin. Tiap pedagang cuma 3 karton," ungkapnya.
Pedagang lainnya, Udin, juga berujar bahwa lebih baik tidak ada HET.
BACA JUGA:Mendag Sebut Biang Kerok Minyak Goreng Mahal dan Langka karena Perang Rusia-Ukraina
Sehingga para pedagang bisa menjual sesuai dengan harga pasar.
"Mendingan nggak ada HET-nya. Jadi jualinnya sesuai yang didapat dari distributor berapa, terus kita jual dengan harga kita," katanya.
Udin menyebut ketersediaan minyak goreng curah lebih mudah didapat dibandingkan minyak goreng kemasan.
Karena itu,ditokonya ia lebih banyak menjual minyak goreng curah.
"Gampang didapat. Tinggal telp nanti ada barangnya," imbuhnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)