Kapasitas transaksi dinilai vital sebagai pijakan awal untuk mengubah satuan lot saham. Dengan kemampuan tersebut, Laksono memperkirakan akan ada perubahan pada 2023.
"Kami perlu make sure dulu bahwa transaksi ini cukup, kemampuan mesin ini cukup, dan kami akan melakukan upgrade di tahun 2023," terangnya.
Apabila mendapat persetujuan OJK, Laksono berharap usulan perubahan satuan lot saham ini dapat terealisasi di tahun depan alias tahun 2023.
Dia meyakini transaksi saham di bursa dapat berjalan dengan baik saat aturan baru tersebut diterapkan.
"Jadi tahun depan kami harapkan dengan kemampuan mesin yang lebih baik, usulan mengenai penurunan jumlah lembar lot itu bisa diterapkan dengan tenang, karena kami yakin transaksinya masih bisa berjalan dengan baik di bursa," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)