Pertumbuhan industri perumahan di tahun 2022 sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal yang mempengaruhi kondisi perekonomian nasional. Faktor eksternal tersebut di antaranya adalah tumbuhnya harga komoditas yang makin naik sebagai dampak perang Rusia-Ukraina mendorong adanya investasi dalam bentuk properti. Secara historis, ketika terjadi booming commodity price, maka pembelian properti akan tinggi sebagai cara untuk menyimpan aset.
Faktor eksternal lainnya adalah keberlanjutan program stimulus PPN DTP memicu tumbuhnya KPR sepanjang masa pandemi. Perpanjangan program ini diyakini akan mampu mendorong tumbuhnya industri perumahan di tahun 2022. Meskipun PPN akan naik jadi 11 persen, namun insentif PPN bagi properti sebesar 50 persen masih berlaku untuk hunian baru di bawah harga Rp 2 miliar hingga bulan September 2022.
Sementara suku bunga perbankan saat ini kemungkinan juga pada titik terendah dimana Bank Indonesia saat ini masih mempertahankan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) di angka 3,5 persen di tengah inflasi dan kondisi ekonomi global.
(Dani Jumadil Akhir)