JAKARTA - Pemuda Indonesia yang kaya raya dari bisnis sawit menarik diketahui.
Pemuda ini masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada tahun 2021. Kekayaanya mencapai USD1,83 miliar atau setara Rp26,1 triliun (kurs Rp14.300 per USD).
Dengan kekayaan sebanyak ini, pemuda ini menempati peringkat 24 dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes 2021.
Lalu siapakah pemuda ini?
Dia adalah Ciliandra Fangiono. Selain masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia, Ciliandra juga merupakan miliarder termuda di Indonesia dengan usia 45 tahun. Demikian seperti dilansir Forbes, Jakarta, Jumat (25/3/2022).
Baca Juga: Sumber Kekayaan Ciliandra Fangiono, Orang Terkaya Termuda RI Berharta Rp26,1 Triliun
Kekayaan Ciliandra Fangiono berasal dari sawit. Ciliandra Fangiono adalah generasi kedua dari First Resources, salah satu perusahaan yang bergerak di sektor kelapa sawit dan mengelola bisnis kimia oleo. Kini dia menjabat sebagai CEO First Resources Ltd.
Dia memulai usahanya dengan meneruskan bisnis keluarga. Kemudian, setelah perusahaan berada di bawah kepemimpinannya, terjadi peningkatan aset dan keuntungan.
Kesuksesan Ciliandra juga tidak lepas dari pengetahuan dan latar belakangnya yang memiliki gelar sarjana ekonomi dari Cambridge University. Kemudian, dia menghabiskan beberapa tahun bekerja sebagai staf pada divisi investasi bank di Meryl Lynch di Singapura.
Bahkan, First Resources berencana untuk investasi USD130 juta agar usahanya terus tumbuh. Dana tersebut dialokasikan untuk memelihara perkebunan serta meningkatkan kapasitas penggilingannya.
Pada 2021, keluarga Fangiono mengumumkan bahwa perusahaan kelapa sawit FAP Agri akan dikendalikan oleh kakak perempuan Ciliandra, Wirastuty.
Melansir laman resmi First Resource, perusahaan keluarga ini terdaftar sejak 2007 di Singapura. Namun, First Resource sendiri berdiri sejak 1992.
Di Asia Tenggara, perusahaan ini menjadi salah satu produsen minyak sawit terkemuka yang telah mengelola 200 ribu lebih hektar perkebunan kelapa sawit di seluruh provinsi Riau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.
(Dani Jumadil Akhir)