Harga Minyak Dunia Tembus USD120/Barel Usai Kilang Minyak Aramco Diserang Rudal

Antara, Jurnalis
Sabtu 26 Maret 2022 06:40 WIB
Harga minyak dunia tembus USD120 per barel. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Harga minyak mentah untuk perdagangan hari ini, Sabtu (26/3/2022) melonjak lebih dari satu persen menjadi bertengger di atas USD120 per barel.

Kemudian, untuk minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei terangkat USD1,62 atau 1,4 persen, menjadi menetap di USD120,65 per barel.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April bertambah USD1,56 atau 1,4 persen, menjadi ditutup di USD113,90 dolar.

 BACA JUGA:Stok Melimpah! Minyak Goreng Didistribusikan ke 47.000 Ritel Modern, Harganya Berapa?

Hal itu terjadi karena para pedagang mendamaikan dampak serangan rudal terhadap fasilitas distribusi minyak di Arab Saudi dengan kemungkinan pelepasan cadangan minyak oleh Amerika Serikat.

Lalu, kontrak acuan mencatat kenaikan mingguan pertama mereka dalam tiga minggu - Brent naik lebih dari 11,5 persen dan WTI naik 8,8 persen.

Adapun, Houthi Yaman mengatakan mereka melancarkan serangan terhadap fasilitas energi Saudi pada Jumat (25/3/2022) dan koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan stasiun distribusi bahan bakar Aramco di Jeddah telah menjadi sasaran serangan, tetapi kebakaran di dua tank di fasilitas tersebut telah dikendalikan.

Di mana Arab Saudi mengatakan tidak akan bertanggung jawab atas kekurangan pasokan minyak di pasar global yang disebabkan oleh serangan Houthi terhadap fasilitas minyaknya.

Sementara, gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran yang telah memerangi koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi selama tujuh tahun meluncurkan rudal ke fasilitas Aramco di Jeddah dan drone di kilang Ras Tanura dan Rabigh, kata juru bicara militer kelompok itu.

“Pasar, yang sudah menghindari pasokan minyak Rusia, memiliki hal lain yang perlu dikhawatirkan dengan serangan Houthi yang berpotensi berdampak pada produksi Arab Saudi,” kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston, mencatat bahwa serangan Houthi menjadi lebih sering.

 BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Tembus USD121 per Barel Gegara Gangguan Pipa Kaspia

Terjadinya serangan itu hanya lima hari setelah kelompok Houthi menembakkan rudal dan drone ke fasilitas desalinasi energi dan air Saudi, menyebabkan penurunan sementara produksi di kilang.

Pada stok global level terendah sejak 2014, analis mengatakan pasar tetap rentan terhadap kejutan pasokan.

Diketahui, pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan pelepasan minyak lain dari Cadangan Minyak Strategis yang, jika dilakukan, bisa lebih besar dari penjualan 30 juta barel awal bulan ini, kata seorang sumber.

Sementara, jumlah rig minyak AS, indikator awal produksi masa depan, naik tujuh menjadi 531 minggu ini, tertinggi sejak April 2020, karena pemerintah mendesak produsen untuk meningkatkan produksi setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Kini, jumlah rig minyak telah naik selama 19 bulan berturut-turut, peningkatannya kecil dan melambat baru-baru ini karena banyak perusahaan fokus untuk mengembalikan uang kepada investor daripada meningkatkan produksi dan menghadapi kendala pasokan.

Sehingga, didapati harga minyak tergelincir di awal sesi karena ekspor dari terminal minyak mentah CPC Kazakhstan baru sebagian dilanjutkan dan Uni Eropa menahan diri untuk memberlakukan embargo pada energi Rusia ketika anggota tetap terpecah dalam masalah ini.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya