JAKARTA – Kementerian Perdagangan mengungkap wajar harga minyak goreng kemasan. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, tingkat wajar harga keekonomian minyak goreng kemasan berkisar Rp19.000-25.000 per liter dan berlaku untuk semua jenis merek.
"Rata-ratanya memang segitu. Sehingga jika ada yang menjual di kisaran harga tersebut, masih wajar. Karena harga minyak goreng sekarang mengikuti harga keekonomian pasar," kata Oke Nurwan kepada MNC Portal Indonesia.
BACA JUGA:5 Fakta Mafia Minyak Goreng yang Belum Terungkap, Bukti Dinilai Tak Cukup Kuat
Berikut fakta-fakta harga kewajaran minyak goreng kemasan satu liter Rp19.000 – Rp25.000/liter, Minggu (27/3/2022):
1. Harga Akan Berbeda Satu dengan yang Lainnya
Oke menjelaskan, harga keekonomian itu adanya gabungan biaya membeli minyak sawit mentah/CPO, biaya produksi, dan tak terkecuali merek. Dengan demikian, harga minyak goreng di pasaran akan berbeda satu dengan yang lainnya.
"Pada dasarnya itu. Kan harga keekonomian itu harga pasar. Pasar itu terdiri dari suplay dan demand. Artinya walaupun pasokan banyak tapi kalau permintaannya sedikit kan beda. Jadi harga sekarang ini murni harga pasar. Tiap merek harganya beda-beda," jelasnya.
2. Produsen sedang Mengambil Hati Masyarakat
Jika saat ini masyarakat menemukan harga minyak goreng beraneka ragam, itu karena pihak produsen sedang mengambil hati masyarakat. Berkompetisi dengan merek-merek lainnya.
"Jadi pergerakannya ada yang premium mungkin dijual di bawah Rp 25.000. Itu kenapa? Karena mereka ingin mengambil hati masyarakat. Kalau mereka jual Rp 27.000 per liter, ya silakan. Tapi memang masyarakat mau beli? Gitu saja," pungkasnya.
BACA JUGA:Emak-Emak, Simak Yuk Lokasi Vaksin Booster di Jakarta Berhadiah Minyak Goreng!
3. Stok Numpuk di Ritel Modern
Harga minyak goreng kemasan mendadak mahal usai aturan harga eceran tertinggi (HET) dicabut. Kini HET Rp14.000 hanya berlaku pada minyak goreng curah.
Dengan demikian, harga barang yang tengah menjadi bulan-bulanan itu disesuaikan dengan harga pasar. Tapi, realita di lapangan, kebijakan baru itu bikin emak-emak jadi tambah pusing.
Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia di Naga Swalayan, Tambun Bekasi hari ini, Jumat (18/3/2022). Minyak goreng tersusun rapih dengan label harga baru yakni di kisaran Rp44.750-49.500 per 2 liter (tergantung merek).
Untuk merek Bimoli ukuran 27 liter dijual seharga Rp49.500, Sunco Rp46.900, Kunci Mas Rp44.750, dan Tropical Rp47.500.
4. Respons Emak-Emak
Harga minyak goreng di pasar tradisional di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tembus Rp70.000 per liter. Ini menjadi kenaikan tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
"Ini sudah harga gila-gilaan, dan sangat aneh sekali karena daerah kita selain penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, juga produk kelapa ditemukan dimana-mana, tapi anehnya kok minyak goreng langka," kata Kiki (34), salah seorang ibu rumah tangga di Kendari, Kamis, dikutip dari Antara.
Menurut Kiki, selama sepekan terakhir ini ibu-ibu kesulitan mencari minyak goreng dan kalaupun ada pihak distributor yang menjual sangat terbatas serta harus antre berjam-jam baru bisa mendapatkan 1-2 liter.
5. Tembus Rp44.000 per 2 Liter
Harga minyak goreng kemasan premium tembus Rp44.000 per dua liter pada Rabu (16/3/2022) di sejumlah ritel modern.
Dari informasi yang diterima Okezone, seorang narasumber bernama A***i ini mendapati kalau dua ritel modern berbeda di daerah Jakarta sudah menaikan harga minyak goreng di atas Rp40.000.
Di mana, dalam dua ritel berbeda ini harga minyak goreng kemasan tersebut berkisar Rp41.990 dan Rp44.000 per dua liternya. Narasumber pun mengaku sedih dengan kenaikan ini.
"Sedih naiknya kurang lebih dua kali lipat dari harga normal," katanya kepada Okezone.
(Zuhirna Wulan Dilla)