JAKARTA – Wall Street melemah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Bursa saham AS terseret oleh pelemahan di saham teknologi dan pertumbuhan, setelah komentar dari Gubernur Federal Reserve Lael Brainard menakuti investor tentang potensi tindakan agresif oleh bank sentral untuk mengendalikan inflasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 280,70 poin atau 0,80%, menjadi menetap di 34.641,18 poin. Indeks S&P 500 turun 57,52 poin atau 1,26%, menjadi berakhir di 4.525,12 poin. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 328,38 poin atau 2,26%, menjadi ditutup di 14.204,17 poin.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor konsumen non-primer dan teknologi masing-masing tergelincir 2,35% dan 2,19%, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor utilitas menguat 0,67%, merupakan kelompok dengan kinerja terbaik.
Nasdaq yang berbasis teknologi membukukan penurunan persentase harian terbesar dalam waktu sekitar sebulan, karena penurunan saham kelas berat seperti Apple Inc dan Amazon.com Inc.
Pada konferensi pada Selasa (5/4/2022), Brainard mengatakan dia mengharapkan kenaikan suku bunga metodis dan pengurangan cepat ke neraca Fed untuk membawa kebijakan moneter AS ke "posisi yang lebih netral" akhir tahun ini, dengan pengetatan lebih lanjut untuk mengikuti sesuai kebutuhan.
Komentar Brainard "menunjukkan titik bahwa Fed siap untuk menjadi lebih agresif," kata Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di Invesco.