JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup melemah pada perdagangan Senin waktu setempat. Investor bersiap menghadapi serangkaian data ekonomi penting pada pekan ini.
Pasar juga mencermati laporan mengenai kandidat pimpinan Federal Reserve (The Fed) dan komentar dari pembuat kebijakan untuk mencari petunjuk mengenai arah suku bunga acuan di masa depan.
Melansir Investing, Selasa (16/12/2025), Dow Jones Industrial Average turun 41,49 poin, atau 0,09 persen, menjadi 48.416,56, S&P 500 kehilangan 10,90 poin, atau 0,16 persen, menjadi 6.816,51, dan Nasdaq Composite turun 137,76 poin, atau 0,59 persen, menjadi 23.057,41.
Meskipun tiga indeks utama ditutup merah, delapan dari 11 sektor utama S&P 500 mengalami kenaikan, dipimpin oleh saham sektor kesehatan (healthcare) yang melonjak 1,3 persen.
Sebaliknya, saham sektor teknologi informasi (information technology) merosot 1 persen.
Sektor ini terseret oleh pelemahan signifikan ServiceNow (NOW.N), yang anjlok 11,5 persen menyusul laporan bahwa perusahaan tersebut sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi startup Armis.
Fokus pasar pada pekan ini tertuju pada rilis data ekonomi vital, termasuk angka nonfarm payrolls (karyawan non-pertanian) untuk Oktober dan November yang akan dirilis bersamaan (karena penundaan data Oktober akibat penutupan pemerintahan sebelumnya), serta laporan penjualan ritel, aktivitas bisnis, dan inflasi.
Carol Schleif, chief investment officer di BMO Family Office, mengatakan pasar saat ini kesulitan menemukan sektor pemimpin baru di tengah keengganan investor menaruh semua dana di sektor AI dan minimnya data terbaru.
“Pasar hari ini kesulitan dengan di mana menemukan kepemimpinan, dalam hal tidak ingin semua telur ada di keranjang AI dan belum memiliki banyak data,” kata Schleif. “Orang-orang akan sedikit menahan napas sebelum angka pekerjaan minggu ini dan apakah angka-angka tersebut mendukung lebih banyak pemotongan suku bunga atau tidak.”
Pelemahan ini melanjutkan sentimen negatif dari Jumat lalu, di mana S&P 500 dan Nasdaq mencatat penurunan harian tertajam dalam lebih dari tiga minggu di tengah kekhawatiran tentang inflasi dan investasi AI yang didanai utang.