Pada masa pembangunan dan peluncuran satelit diperkirakan memakan waktu sampai dengan 3 tahun, dan diharapkan satelit dapat mulai beroperasi pada tahun 2024. Disebutkan, rencana pengadaan satelit dilakukan dalam rangka penambahan kapasitas satelit nasional berbasis teknologi HTS untuk melengkapi portofolio Telkom Group.
Lalu, untuk memperkuat infrastruktur digital connectivity agar lebih kompetitif dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar satelit Indonesia yang diperkirakan masih tinggi di masa mendatang.
Dia memastikan investasi pembangunan satelit ini akan memperkuat kepemimpinan Telkomsat dalam industri satelit dan meningkatkan dominasi dan market share Telkomsat di bisnis satelit di Indonesia.
Sehingga, tahun ini Telkom menargetkan pendapatan tumbuh sekitar 5% hingga 6%. Menjaga profitabilitas pun menjadi indikator penting dalam mempertahankan benchmark perseroan di kancah global.
BACA JUGA:Telkom (TLKM) Siap Kerja Sama Digital Bareng MNC Group
Dia pun menjelaskan kalau pertumbuhan tersebut seiring dengan banyaknya tantangan yang akan dihadapi perseroan seperti pandemi Covid-19 yang belakangan kembali naik dan penerapan restriksi atau PPKM di beberapa daerah yang akan berpengaruh pada operasional di lapangan.
"Kami tentu mengantisipasinya dengan mamanfaatkan channel-channel digital seperti My Telkomsel atau My Indihome untuk melakukan kegiatan marketing ," tegasnya.
Sebagai informasi, emiten dengan kode saham TLKM ini juga akan fokus mempertahankan profitabilitas, terutama margin EBITDA di kisaran 50%, mengingat hal itu menjadi indikator paling penting.
(Zuhirna Wulan Dilla)