Dari Rugi, Sarimelati Kencana Pengelola Pizza Hut Indonesia Raup Laba Rp60,7 Miliar

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis
Jum'at 08 April 2022 14:32 WIB
Sarimelati Kencana Raup Laba (Foto: Okezone/Shutterstock)
Share :

JAKARTA – PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) membukukan keuntungan atau laba bersih di 2021 sebesar Rp60,76 miliar di tahun sebelumnya merugi Rp93,51 miliar akibat dampak pandemi Covid-19.

Namun sebaliknya, perusahaan pemegang hak waralaba Pizza membukukan penjualan bersih turun 1,14% YoY menjadi menjadi Rp3,41 triliun, dari Rp3,45 triliun pada 2020.

Berdasarkan segmen produk, penjualan makanan dan minuman PZZA sebelum dikurangi potongan kompak turun. Penjualan makanan turun 1,12% YoY menjadi Rp3,25 triliun, dari Rp3,28 triliun pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, penjualan minuman terkoreksi 3,84% YoY dari Rp181,43 miliar pada 2020 menjadi Rp174,46 miliar di 2021. Tahun ini, pos pengeluaran yang ditekan tercatat mengimbangi turunnya penjualan PZZA.

Beban pokok penjualan turun dari Rp1,19 triliun menjadi Rp1,16 triliun. Sejumlah pengeluaran dalam beban usaha juga turun cukup signifikan. Beban penjualan turun dari Rp2,16 triliun menjadi Rp1,98 triliun.

Begitu pula beban umum dan administrasi yang turun menjadi Rp204,69 miliar, dari sebelumnya Rp209,43 miliar. Hal ini mendorong PZZA mencetak laba operasi sebesar Rp81,59 miliar, sementara pada tahun lalu perusahaan menanggung rugi operasi Rp61,16 miliar.

Adapun aset PZZA pada akhir 2021 mencapai Rp2,21 triliun, 0,70% lebih rendah dari pada posisi akhir 2020 di angka Rp2,23 triliun mengantongi total aset Rp 2,21 triliun di akhir tahun 2021.

Sementara itu, total liabilitas PZZA turun 2,83% menjadi Rp1,05 triliun dan total ekuitas naik 1,30% menjadi Rp1,16 trilliun.

Analis CGS CIMB Sekuritas, Patricia Gabriela dan Marcella Regina dalam riset pernah menyebutkan bahwa penjualan PZZA masih menunjukkan kinerja positif pada awal 2022, terlepas dari restriksi yang diberlakukan pemerintah akibat penyebaran varian Omicron.

Rata-rata pertumbuhan tiap gerai (SSSG) pada dua bulan pertama 2022 tercatat naik 14,6% year to date (ytd). Kontribusi dine-in tumbuh 14,1% dan layanan pengiriman naik 15,7%.

“Kami juga mencatat bahwa Pizza Hut lebih agresif dengan memperkenalan varian pizza musiman, seperti pizza berbentuk hati pada momen Valentine dan pizza dimsum saat Tahun Baru Imlek yang berhasil mendorong kunjungan. PZZA mengklaim bahwa produk baru bisa berkontribusi 10 sampai 20% dari penjualan normal,” kata Patricia dan Marcella.

Maka dengan asumsi PZZA berhasil membuka 70 gerai anyar pada tahun ini dengan kenaikan SSSG sebesar 6%, CGS CIMB memproyeksikan kenaikan penjualan pada 2022 bisa mencapai 15% secara tahunan menjadi Rp4 triliun dari estimasi penjualan 2021 sebesar Rp3,5 triliun.

Estimasi penjualan 2022 juga lebih tinggi dari realisasi penjualan sebelum pandemi yang mencapai Rp3,9 triliun. Meski demikian, kenaikan penjualan PZZA akan dihadapkan dengan kenaikan harga bahan baku yang berisiko akan menekan laba bersih.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Finance lainnya