JAKARTA – Produk UMKM kaleng kerupuk yang menarik perhatian pembeli dari beberapa negara seperti Eropa, Amerika Serikat, Australia, hingga Asia Tenggara. Produk ini merupakan garapan UMKM asal Yogyakarta dengan produk berupa home decor milik Eni Anjayani.
Eni menuturkan motif batik kuno pada produk seperti tumbler dan kaleng kerupuk dapat memberi kesan dan pesona masa lalu, sekaligus tetap terdapat sentuhan modern.
Dia menjelaskan proses pembuatan karya seni ini melibatkan masyarakat sekitar seperti ibu rumah tangga sampai anak muda sehingga memberi kontribusi ekonomi sekaligus menjaga kelestarian budaya Indonesia.
Eni yang mengawali bisnisnya dengan modal Rp5 juta tersebut saat ini mampu memperkerjakan 37 orang dengan 17 di antaranya adalah pegawai in house sedangkan sisanya freelance.
Pegawai ini tersebar di empat klaster berlokasi di Yogyakarta, Bantul, Sleman dan Magelang dengan masing-masing klaster mampu menghasilkan 300 sampai 500 unit per hari.
“Harga jual produk sebesar Rp290 ribu sampai Rp1 juta,” ujar Eni.
Eni bercerita awal merintis usahanya dilakukan dengan berjualan online pada 2012 namun permintaan semakin meningkat dan akhirnya ia mengangkat karyawan pada 2014 karena skala bisnis yang semakin besar.