Kemudian pada 2015 Eni mulai memberanikan diri untuk ikut dalam pameran individu di JCC Senayan, Jakarta, dan mendapatkan penghargaan dari Majalah Femina. Lalu pada 2017 Eni semakin mengembangkan usahanya yang bernama Wastraloka ini dengan mengikuti pelatihan Program CPNE dari LPEI.
Ia mengaku belum mengutamakan nilai produk UMKM nya sebelum mengikuti pelatihan CPNE namun akhirnya Wastraloka berhasil menembus pasar Australia setelah mendapat pelatihan.
Menurutnya, Program CPNE memberi banyak manfaat bagi pelaku UMKM karena membantu memilihkan jenis produk yang diproduksi sesuai permintaan, memberi akses pasar dan menghitung harga jual.
“Kita juga belajar proses dari pengiriman produk hingga sampai ke negara tujuan. Mengikuti Program CPNE memiliki manfaat besar bagi saya,” tegasnya.
LPEI mendorong para pelaku UMKM agar mampu menembus pasar global dengan mengekspor produk ke berbagai negara melalui CPNE.
“Program CPNE disiapkan untuk UKM berorientasi ekspor yang ingin berkembang menjadi eksportir Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung,” kata Corporate Secretary LPEI Chesna F Anwar.
Chesna menyatakan Program CPNE ditujukan untuk melatih dan mendampingi UKM berorientasi ekspor agar mampu menghasilkan produk yang unggul dan dapat bersaing di pasar global.
Salah satu peserta program CPNE adalah Eni Anjayani yang merupakan seorang pengusaha UMKM asal Yogyakarta dengan produk berupa home decor bermotif batik kuno seperti kaleng kerupuk yang menarik perhatian pembeli dari beberapa negara seperti Eropa, Amerika Serikat, Australia, hingga Asia Tenggara.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)