JAKARTA - Pemberdayaan sektor usaha ultra mikro (UMi) dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi fokus utama pemerintah sebagai sektor yang memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi nasional.
Untuk mencapai rasio kredit ke UMKM sebesar 30 persen pada 2024, pemerintah membentuk holding ultra mikro (UMi) yang dipimpin PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) agar dapat memberikan pembiayaan murah dan cepat kepada pelaku UMKM.
“Melalui ekosistem digital, BRI terus mempertegas posisinya sebagai bank yang fokus pada UMKM, agar UMKM naik kelas. Transformasi digital yang dilakukan BRI untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas layanan keuangan yang mudah, terjangkau, dan terintegrasi,” kata Direktur Bisnis Mikro BRI Supari di Jakarta, Selasa (12/4/2022).
Baca Juga: UMKM Diminta Banjiri Toko Online, Jokowi: Kita Tak Boleh Hanya Jadi Penonton
Menurut dia, tiga upaya konkret yang dilakukan BRI dalam pemberdayaan UMKM. Pertama, pemberdayaan bisnis berbasis klaster di mana terdapat 11 ribu klaster UMKM yang sudah menjadi ikon unggulan beberapa desa.
Kedua, pengembangan platform perdagangan secara daring Pasar.id yang memfasilitasi seluruh pedagang pasar di Indonesia untuk melakukan aktivitas jual beli secara aring yang dapat menjadi terobosan bagi pedagang yang tidak bisa berjualan semasa pandemi. Ketiga, ekosistem komoditas yang efisien.
“Sudah ada 6.580 pasar yang tergabung Pasar.id, ini platform yang dikelola pedagang pasar, sangat sarat dengan kearifan lokal,” katanya.