JAKARTA - PT Elnusa Tbk (ELSA) memproyeksikan laba bersih mencapai Rp200 miliar pada 2022. Laba ini naik dari realisasi 2021 yang sebesar Rp108 miliar.
Hingga kuartal I-2022, Elnusa membukukan laba bersih yang belum diaudit (unaudited) sebesar Rp75 miliar.
Sementara itu, pendapatan perusahaan tahun ini diproyeksikan sama seperti tahun lalu sebesar Rp8 triliun. Untuk mencapai target tersebut perusahaan mengalokasikan belanja modal Rp700 miliar untuk investasi pada sejumlah peralatan hulu dan hilir migas
Direktur Utama Elnusa John Hisar Simamora mengatakan salah satu upaya perusahaan adalah melakukan diversifikasi revenue, tidak hanya dari kegiatan hulu migas (upstream) sebagai bisnis inti (core business) namun juga berbagai kegiatan di hilir migas.
“Ada banyak peluang yang bisa dioptimalkan oleh Elnusa, selain pasar hulu migas terutama peluang sinergi dari pembentukan SHU (Subholding Upsteam) serta peningkatan kepemilikan SHU di Elnusa, seperti pasar hilir migas, termasuk pengembangan infrastrukturnya, pengembangan digitalisasi , peluang chemical penunjang upstream, dan green energy services,” kata John di Jakarta, Kamis (14/4/2022).
Baca Juga: Elnusa Siapkan Belanja Modal Rp700 Miliar, untuk Apa Saja?
Menurut John, diversifikasi ini pula salah satu faktor yang membuat Elnusa kembali berhasil memperoleh peringkat idAA- dan peringkat idAA-(sy) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I tahap I Tahun 2020 dengan predikat outlook stabil dari Pefindo yang berlaku tertanggal 7 April 2022 s.d. 1 April 2023. Perolehan ini diberikan berdasarkan data Perusahaan dan laporan keuangan audit per 31 Desember 2021.
“Di tengah covid-19, banyak yang khawatir akan membuat kinerja merosort,, namun ternyata kami bisa mempertahankan,” ujarnya.
Direktur Keuangan Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja mengatakan, peringkat yang didapat mencerminkan sinergi bisnis yang kuat dengan Grup Pertamina, posisi Perusahaan yang kuat serta adanya diversifikasi pendapatan di bisnis jasa pendukung minyak dan gas (migas), dan kondisi keuangan Perusahaan yang kuat.