JAKARTA - Harga batu bara memulai perdagangan awal pekan ini dari koreksi yang terjadi pada sesi terakhir. Acuan harga ICE Newcastle pada penutupan Kamis (14/4) menunjukkan kontrak batu bara April tertekan -0,93% di USD309,10 per ton, kontrak Mei 2022 turun -0,70% di USD320,10 per ton, sementara batu bara Juni 2022 melemah -0,62% di USD314,55 per ton.
Salah satu produsen utama batu bara, Indonesia, melaporkan perkembangan harga batu bara pada bulan Maret turut berdampak terhadap penerimaan negara. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan harga batu bara naik sebesar 49,91% (MtM), dan melejit 224,75% (YoY) di harga USD294,4 per ton. Demikian laporan BPS, Senin (18/4/2022).
BACA JUGA:RI Bentuk Lembaga Khusus Batu Bara, Apa Manfaatnya?
Kenaikan harga juga terjadi di komoditas CPO, nikel, dan gas alam. Hal ini membuat total nilai ekspor Indonesia mencapai level tertinggi sepanjang masa sebesar USD26,50 miliar pada Maret 2022.
Angka ekspor yang tinggi dibandingkan impor sebesar USD21,97 miliar, membuat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD4,53 miliar, menjelang lebaran awal bulan depan.