Perusahaan ini bergerak di perkebunan kelapa sawit, penyulingan minyak masakan, penggilingan biji minyak, pemrosesan dan pengepakan minyak masakan konsumsi, lemak, oleokimia, dan biodiesel, serta pemrosesan dan pengepakan gandum.
Pria bernama asli Thio Seng Hap alias A Hok ini lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Keluarganya pun bukan termasuk keluarga berada. Oleh karena itu, menjual udang dan menjadi loper koran dia lakukan untuk membantu perekonomian keluarganya.
Pekerjaan itu dia lakukan sambil menempuh pendidikannya. Berkat kegigihannya, ia berhasil menyelesaikan studi ekonomi di Universitas HKBP Nommensen Medan. Lulus kuliah, dia sempat menjalankan usaha kecil-kecilan.
Martua telah mundur dari jabatannya di Wilmar sejak Juli 2018. Meskipun begitu, Wilmar kini kian sukses dan bahkan disebut Forbes sebagai trader minyak sawit terbesar di dunia. Mereka digadang-gadang memiliki 92 ribu karyawan yang tersebar di seluruh cabangnya.
Martua dan saudara laki-lakinya juga mendirikan firma perkebunan sendiri bernama Gama Corp. Bekerja sama dengan Grup Ciputra, Gama tengah mendirikan proyek pembangunan 15 gedung apartemen dan kawasan perbelanjaan di Jakarta. Selain itu, ia dan saudaranya juga berinvestasi di bisnis semen dan properti.
(Dani Jumadil Akhir)