JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengingatkan bonus demografi Indonesia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mencapai visi Indonesia 2045 menjadi negara maju.
Di mana dominasi milenial dan Gen Z sebesar 54% dari total penduduk Indonesia, pembangunan masa depan dipandang berada di tangan pemuda.
"Tujuan kita adalah Human-Centered Society yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dan menyelesaikan masalah sosial, dengan sistem dunia nyata dan dunia maya yang terintegrasi," ujar Erick, Minggu (24/5/2022).
Erick menyebut dunia telah berkembang pesat dan memerlukan pemuda yang cepat beradaptasi. Menurutnya, ada kesamaan peran pemuda saat ini dengan pemuda tahun 1928 yang menggaungkan Sumpah Pemuda, yakni memperjuangkan kemerdekaan rakyat Indonesia meski dengan tantangan yang berbeda
"Tantangan saat jauh lebih besar, yakni ketahanan kesehatan, disrupsi digital, dan krisis global supply chain. Tantangan ini perlu dipersiapkan dan dihadapi bersama agar anak muda mampu menjadi agen perubahan," ungkap dia.
Dunia bergerak menuju net zero emission pada 2060. Erick juga memastikan Kementerian BUMN mendorong pemenuhan target ini melalui transformasi transisi energi, baik dari terkecil di tingkat rumah tangga membentuk ekosistem energi, serta pembentukan ekosistem energi terbarukan, seperti ekosistem kendaraan bermotor listrik di berbagai wilayah nusantara.
Dari sisi keberagaman dan inklusi, lanjut Erick, Kementerian BUMN berkomitmen memberikan kesempatan yang sama kepada para pemuda untuk mendorong kepemimpinan muda.
"Di tahun 2023, saya ingin 10% direksi BUMN diisi oleh anak-anak muda. Perempuan juga harus andil menjadi bagian hal ini, minimal 25 % direksi BUMN kita adalah perempuan. Selain itu, talenta-talenta BUMN akan kita dorong untuk digital ready,'' tandasnya
Erick berpesan agar pemuda harus jadi pembelajar sepanjang hayat yang tidak takut bereksperimen, terus mencari tahu, menemukan pertanyaan baru, dan mencari jawaban yang baru.
"Mengutip kata-kata Superman, 'There is a superhero in all of us, we just need the courage to put on the cape', masing-masing kita punya jiwa superhero, kita hanya perlu keberanian untuk memunculkan potensi itu," pungkas Erick.
(Taufik Fajar)