JAKARTA - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatat laba usaha pada kuartal I 2022 sebesar Rp630,46 miliar. Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk sebesar Rp347,90 miliar.
BSDE membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,03 triliun pada kuartal I 2022. Pencapaian tersebut setara pertumbuhan 21,43% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yakni Rp1,67 triliun.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan, subsegmen penjualan tanah dan bangunan strata title pada tahun ini tumbuh signifikan 260,22% menjadi Rp240,42 miliar dari posisi tahun lalu Rp66,74 miliar.
"Pencapaian ini menjadikan sub-segmen ini sebagai segmen dengan pertumbuhan tertinggi," ujar Hermawan dalam keterangan resmi di keterbukaan informasi BEI, Senin (9/5/2022).
Adapun segmen penjualan lahan, bangunan dan strata title tercatat sebagai segmen dengan kontribusi terbesar yakni 80,01% atau sebesar Rp1,62 triliun. Apabila dirinci lebih lanjut, 85,17%dari angka perolehan tersebut bersumber dari Penjualan Lahan dan Bangunan yakni sebesar Rp1,38 triliun.
Segmen penjualan lahan, bangunan dan strata title pada tiga bulan pertama 2022 berhasil tumbuh 20,11% dibandingkan pencapaian tahun lalu yakni Rp1,35 triliun.
Adapun segmen pendapatan sewa adalah segmen dengan kontribusi terbesar kedua dengan kontribusi 8,91% berhasil mencatat kinerja sebesar Rp180,65 miliar, tumbuh 4,33% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Solidnya kinerja penjualan setelah dikurangi Beban Pokok Pendapatan yang tumbuh 71,76% menjadi Rp767,38 miliar, menghantarkan BSDE meraih Laba Kotor sebesar Rp1,26 triliun, tumbuh 3,03% dibandingkan tahun lalu Rp1,22 triliun.
Hermawan menjelaskan, perlambatan pertumbuhan laba bersih dikarenakan dalam tiga bulan pertama 2022, BSDE tidak mencatatkan pendapatan lain-lain yang signifikan seperti tahun lalu. Padahal tahun lalu, sebagai dampak dari pertumbuhan anorganik berupa akuisisi, BSDE membukukan pendapatan yang cukup signifikan pada akun Penghasilan Lain-Lain.
"Kami berkeyakinan membukukan perolehan positif hingga akhir tahun 2022, baik Pendapatan Usaha maupun bottom line," ungkap Hermawan.
Berdasarkan laporan keuangan Triwulan I – 2022, BSDE memiliki persediaan Properti sebesar Rp5,73 triliun yang terdiri dari akun Tanah dan Bangunan yang siap Dijual dan Bangunan yang Sedang Dikonstruksi. Untuk persediaan dalam kategori tanah dan bangunan yang siap dijual hingga akhir Maret 2022 tercatat sebesar rp3,21 triliun.
Hermawan menjelaskan, besarnya Persediaan tersebut menggambarkan potensi BSDE atas prospek kinerja Pendapatan Usaha di masa mendatang.
"Kami terus berupaya meningkatkan produksi real estat yang berkualitas untuk memenuhi tingginya permintaan konsumen," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)