Menurut Sylvia Jablonski, kepala investasi Defiance ETF, saham terbesar yang cenderung dibeli investor pada dasarnya telah melemah. Mereka berada di wilayah koreksi atau pasar bearish.
"Saya pikir investor melihat peluang ini untuk membeli saat turun, dan saya menduga hari ini adalah hari yang baik untuk melakukan itu," ujarnya.
Indeks S&P 500 Banks melonjak 3,8%, dengan Citigroup naik hampir 8% setelah Warren Buffett's Berkshire Hathaway mengungkapkan investasi hampir USD3 miliar di pemberi pinjaman AS.
Kumpulan data ekonomi lainnya menunjukkan produksi industri meningkat 1,1% bulan lalu, lebih tinggi dari perkiraan 0,5%, dan lebih cepat dari kenaikan 0,9% di bulan Maret.
"Ini konsisten dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan pada kuartal kedua dan bukan resesi yang sedang berlangsung," kata Bill Adams, kepala ekonom Comerica Bank di Dallas.
Disisi lain, Federal Reserve AS akan "terus mendorong" untuk memperketat kebijakan moneter AS sampai inflasi jelas menurun, ungkap Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada sebuah acara pada hari Selasa.
Pelaku pasar juga memperkirakan peluang 85% dari kenaikan suku bunga 50 basis poin di bulan Juni. Menggarisbawahi volatilitas Wall Street baru-baru ini, S&P 500 telah naik atau turun 2% atau lebih dalam satu sesi sejauh ini sekitar 39 kali pada tahun 2022, dibandingkan dengan 24 kali pada tahun 2021.
Walmart Inc jatuh 11,4% setelah raksasa ritel itu memangkas perkiraan laba tahunannya, menandakan pukulan terhadap marginnya. Itu menandai penurunan persentase satu hari terbesar untuk saham Walmart sejak 1987.
Pengecer Costco, Target dan Dollar Tree turun antara 0,8% dan 3,2%.