JAKARTA - Presiden Jokowi menegaskan bahwa harga Pertalite tetap dijual Rp7.650 per liter alias tidak mengalami kenaikan. Meski demikian, Kepala Negara mengakui bahwa harga BBM saat ini sudah ditahan-tahan untuk tidak naik.
"Kita tahan-tahan betul agar tidak naik dan harganya tetap di angka Rp7.650 (per liter),” kata Presiden Jokowi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Harga Pertalite Tidak Naik
Sebenarnya, lanjut Presiden, bila dibandingkan negara lain, harga BBM sudah jauh lebih tinggi. Pemerintah dapat mempertahankan harga BBM Pertalite saat ini dengan memberikan subsidi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca Juga: Harga Pertalite hingga Gas Elpiji 3 Kg Tidak Akan Naik
“Saya lihat misalnya di Jerman, bensin sudah Rp31 ribu, sudah hampir dua kali lipat, di Singapura Rp32 ribu, di Thailand Rp20.800, (harga) ini kalau saya rupiahkan. Di Amerika Rp18 ribu kurang lebih. Kita masih Rp7.650 (Pertalite),” ujar Presiden Jokowi.
Presiden juga mengajak masyarakat untuk bersyukur karena harga Pertalite masih dapat ditahan di Rp7.650 per liter. Selain itu kegiatan ekonomi di Indonesia juga secara bertahap sudah dapat dibuka karena kondisi pandemi COVID-19 yang terkendali.
“Kalau pandemi di negara lain, di Eropa, di Amerika Serikat, 10 hari yang lalu waktu saya ke sana, masih kasus harian COVID-19 masih 78 ribu kasus. Sekarang baru yang ramai di Tiongkok dan Korea Utara, negara lain masih proses mengatasi pandemi. Sekali lagi ini yang harus kita syukuri,” kata Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya: Presiden Jokowi Tegaskan Harga Pertalite Tidak Naik
(Feby Novalius)