Hal ini dimulai dengan memberikan literasi dan produk yang tepat kepada konsumen.
Diharapkan, sektor ini menjadi produktif dan efisien. Kendati demikian, transformasi ini belum bisa dilakukan secara cepat.
Untuk mempercepat prosesnya, lanjut Tiko, digitalisasi menjadi kunci utama. Dia mencontohkan sektor perbankan yang masuk ke ranah digital, sehingga perkembangannya menjadi lebih cepat.
“Asuransi harus melompat, dan semoga 2-3 tahun kedepan asuransi bisa menjadi produk yang didistribusikan dan bisa diakses platform digital termasuk proteksinya,” jelasnya.
Khusus Dapen perusahaan pelat merah, Kementerian BUMN menyepakati adanya perampingan dengan menunjuk Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi, Indonesia Financial Group (IFG) sebagai perusahaan pengelola dana pensiun BUMN.
(Zuhirna Wulan Dilla)