JAKARTA - PT Blue Bird Tbk (BIRD) berencana membeli 5.000 kendaraan baru. 500 di antaranya merupakan kendaraan listrik.
"Kita mencanangkan 5.000 unit termasuk peremajaan. Capex tahun ini Rp1, 2 triliun," ujar Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono, Rabu (8/6/2022).
Dia mengatakan, saat ini armada Blue Bird mencapai 23.000. Di mana perseroan berada di Jadetabek, Cilegon, Medan, Manado, Bandung, Palembang, Padang, Pangkalpinang, Batam, Bali, Lombok, Semarang, Surabaya, Pekanbaru, Makassar, Balikpapan, Solo dan Yogyakarta.
"Sekarang 23.000, ditambah 5.000. Belum kenaikan revenue kendaraaan jadi pertumbuhannya cukup besar," ujarnya.
Dia menambahkan, kendaraan listrik yang akan didatangkan digunakan untuk mendukung KTT G20 di Bali.
"Kendaraan listrik Insya Allah tambah di Bali support G20, kita sudah pesan. Jadi penambahan difokuskan di Bali setelah itu masuk di kota lain termasuk Jakarta," ujarnya.
Sigit menjelaskan lebih lanjut bahwa pada kuartal pertama 2022, Bluebird berhasil membangun fundamental bisnis Perseroan pasca pandemi yang kuat dalam menyambut potensi industri transportasi ke depan. Hal ini dibuktikan dari kinerja positif Perseroan yang membukukan pendapatan sebesar Rp 674 Miliar, atau naik sebesar 40,4% dari Rp 480 Miliar di periode yang sama tahun lalu.
EBITDA Perseroan (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) juga mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebanyak 89% menjadi Rp 149 Miliar pada kuartal pertama 2022.
Di bulan Maret, sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat, Perseroan mencatatkan rebound pendapatan yang jauh melampaui pencatatan bulan Januari. Kuartal pertama 2022 juga menandai pertumbuhan positif dua kuartal secara berturut-turut sejak pandemi melanda di bulan Maret 2020.
Di periode ini, Bluebird membukukan pertumbuhan laba kotor sebesar 26,1% pada kuartal I -2022dibandingkan kuartal I-2021 , di mana pasar mobil bekas juga menunjukkan penguatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal pertama ini, Perseroan membukukan pertumbuhan total pendapatan dari penjualan aset tidak lancar (mobil bekas) sebesar 39% dibandingkan kuartal I-2021.
“Hingga saat ini, Bluebird terus menunjukkan kinerja yang positif dan karenanya tetap optimis bahwa Bluebird dapat mengatasi dampak gelombang ketiga pandemi terhadap pendapatan perusahaan melalui kinerja Perusahaan dalam tiga kuartal ke depan. Berbagai kebijakan pemerintah turut mendukung upaya perbaikan yang dilakukan, seperti relaksasi kebijakan mobilisasi masyarakat dan pariwisata, terutama melalui moda transportasi udara yang memberikan dampak yang signifikan terhadap bisnis perusahaan. Ke depannya, besar harapan kami tren tersebut terus bergerak ke arah positif, sejalan dengan upaya kami mempersiapkan armada transportasi darat yang dibutuhkan seiring peningkatan permintaan mobilitas tersebut," tambah Sigit.
(Taufik Fajar)