Serta untuk memenuhi kebutuhan CPO dalam negeri.
"Di sini letak persoalannya, dan sudah seharusnya Mendag perlu mengawasi dan membuat kebijakan dan regulasi yang mengawasi ini," ucapnya.
Dia menambahkan industri sawit ini kental dengan monopoli.
Dia menduga beberapa konglomerat sawit besar selaku trader yang menentukan harga dan distribusi CPO di Indonesia.
Hal itu karena pasca penangkapan mafia migor, kebijakan pelarangan sementara ekspor belum diputuskan, tetapi harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di tingkat petani terjadi gejolak yang cukup signifikan.
"Ini bisa dikatakan bahwa mafia dan permainan harga sawit itu memang betul-betul terjadi. Terlalu jauh dan menyederhanakan persoalan jika kita hanya mengambil faktor kenaikan harga CPO internasional sebagai dalang dibalik kenaikan dan kelangkaan migor maupun anjloknya harga TBS di tingkat petani," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)