Setelahnya, masyarakat memperoleh QR code dan di pasang di kaca kendaraan atau mobil untuk mempermudah verifikasi pembelian.
Artinya, masyarakat tidak harus mengakses berkali-kali MyPertamina untuk menampilkan QR Code.
“QR Code itu di print saja, kemudian dilaminating di kaca mobil atau motor sehingga itu memudahkan, sehingga tidak ada lagi keributan-keributan penggunaan HP di SPBU, jadi hanya sekali saja untuk mendaftarkan nomor polisi,” bebernya.
Penggunaan platform itu juga merupakan upaya pencegahan potensi terjadinya penyelewengan atau kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi di lapangan.
Diketahui, BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar saat ini masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat golongan menengah ke atas dengan komposisi hampir 60% terkaya menikmati hampir dari 80% dari total konsumsi BBM subsidi.
Sedangkan masyarakat miskin dan rentan atau 40% terbawah hanya menikmati sekitar 20% dari BBM bersubsidi tersebut.
Bahkan, pemerintah saat ini sudah mengeluarkan subsidi energi hingga Rp520 triliun yang sebagian besar adalah BBM bersubsidi.
Pengaturan pembelian BBM bersubsidi melalui MyPertamina dinilai menekan kuota agar tidak melebihi batas yang sudah ditetapkan pemerintah.
(Zuhirna Wulan Dilla)