Menteri Bahlil Akui Negara Belum Maksimal Urus UMKM

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Rabu 06 Juli 2022 17:39 WIB
Menteri Investasi Bahlil (Foto: Okezone)
Share :

SOLO - Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui kehadiran negara untuk memperhatikan para pelaku UMK (Usaha Menengah Kecil) masih cukup terbatas.

Hal itu misalnya dilihat dari porsi pembiayaan kredit dari perbankan negara yang disalurkan kepada para pelaku UKM. Saat ini kredit lebih mudah diakses oleh para pelaku usaha besar. Bahkan pengurusan NIB yang mudah menggunakan sistem OSS berbasis risiko pun belum setahun diluncurkan.

"Saya harus jujur mengatakan, negara belum hadir secara maksimal untuk mengurus UMKM, ini kejujuran saya," ujar Bahlil dihadapan para Pelaku UKM di Surakarta, Rabu (6/7/2022).

Bahlil mengungkap kredit premi atau kredit yang dikejar oleh perbankan negara. Misalnya total kredit negara Rp6.200 tirliun, sedangkan kredit untuk UMKM porsinya tidak lebih dari Rp1.127 triliun atau hanya 18,7%.

"Sisanya itu kredit pada pengusaha besar, negara belum hadir secara maksimal," sambung Bahlil.

Oleh karena itu menurut saat ini Pemerintah meminta kepada perbankan porsi kredit yang berikan UMKM harus lebih besar misalnya hingga tahun 2024 minimal 30% untuk UMKM.

Sehingga misal sekarang hanya Rp1.127 triliun, maka ketika porsinya sudah dinaikan, jumlahnya kredit yang disiapkan perbankan kepada UMKM bakal menjadi kurang lebih Rp1.600 hingga Rp1.700 triliun.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya