BI Fast Tak Untungkan Perbankan? Ini Penjelasan Bank Indonesia

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Sabtu 16 Juli 2022 10:00 WIB
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Sistem pembayaran BI Fast dianggap tidak menguntungkan perbankan karena bisa menurunkan fee based income. Padahal fee based income (pendapatan dari transfer, inkaso, deposit, katu kredit) seharusnya bisa menjadi salah satu pemasukan bagi perbankan.

Dengan sistem pembayaran BI Fast, biaya transfer antarbank turun menjadi Rp2.500 dari Rp6.500 per transaksi. Menanggapi hal ini, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta justru menilai kalau BI Fast bisa menguntungkan.

Menurutnya, BI Fast memberikan keuntungan kepada masyarakat dengan turunnya biaya transfer. Tapi di sisi lain, BI Fast tidak menurunkan fee based income perbankan karena jumlah transaksi harian yang meningkat.

"Ini keuntungan di publik, dulu sebelum ada BI Fast konsumen harus membayar Rp6.500, sekarang hanya Rp2.500, ada save Rp4.500, ini (BI Fast) tidak menurunkan fee based income perbankan," kata dia di Nusa Dua, Sabtu (16/7/2022).

Lebih jauh dia merinci, dengan adanya BI Fast volume transaksi di perbankan kini meningkat pesat. Dalam catatannya, sebelum adanya BI Fast rata-rata volume transaksi hanya 1.000 per hari.

"Sekarang BI Fast, kalian perbankan transaksinya bisa naik sampai 5.000 per hari. Bahkan di bank besar, jumlah transaksi bisa naik 1 juta per hari," paparnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya