JAKARTA - PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (25/7/2022). Harga sahamnya dibuka meroket 34,4 persen atau 43 poin ke level Rp 168. Sebelumnya, perseroan menetapkan harga penawaran sebesar Rp 125 per saham.
Hingga pukul 09.05 WIB, harga saham emiten dengan kode KRYA ini berada di level Rp 135 atau naik 8 persen dari harga penawaran yang ditetapkan. Adapun, volume saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 183,64 juta, dengan nilai transaksi sebesar Rp 26,37 miliar. Sedangkan frekuensinya sebanyak 12.563 kali.
Bangun Karya Perkasa menjadi perusahaan tercatat ke-28 pada tahun ini. Direktur Utam KRYA Dharmo Budiono mengatakan, dengan melantainya perseroan di bursa, turut menjadi tonggak penting bagi perseroan. Kode KRYA yang dipilih merupakan pengingat bagi perseroan untuk terus berpatisipasi dan berkarya dalam membangun negeri.
"Kepercayaan dan kepuasan pelanggan adalah kunci sukses kami selama 15 tahun turut berkarya membangun negeri. Kami memprioritaskan kepuasan pelanggan termasuk investor, karena kami percaya bahwa bisnis merupakan ikatan batin yang dapat membangun brand positioning kami," kata Dharmo dalam Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham KRYA, Senin (25/7/2022).
Dalam penawaran umum perdana sahamnya atau initial public offering (IPO), KRYA menawarkan sebanyak 325 juta saham atau 20 persen dari jumlah modal ditempatkan atau disetor penuh oleh perseroan. Dengan harga penawaran tersebut, perseroan akan mendapat dana segar sebesar Rp 40,62 miliar.
Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga mengadakan program alokasi saham pegawai atau employee stock allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1,62 juta saham atau 0,50 persen dari saham yang ditawarkan dalam IPO.
Selain itu, KRYA juga akan menerbitkan sebanyak 162,50 juta Waran Seri I atau setara 12,50 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan diisetor penuh. Setiap pemegang dua saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu Waran Seri I, di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham perseroan yang dikeluarkan dari portepel.
Perseroan akan menggunakan 45,90% dari dana hasil IPO untuk pembangunan gudang digital. Kemudian, sekitar 54,10% dana hasil IPO akan digunakan untuk biaya penyediaan bahan baku material, biaya pembelian perlengkapan kerja, biaya perawatan mesin, beserta perangkat pendukungnya.
PT Bangun Karya Perkasa Tbk merupakan perusahaan konstruksi yang bergerak di bidang fabrikasi baja dan kontraktor umum, yang didirikan pada 7 Januari 2007.
Adapun, kegiatan usaha utama perseroan yakni, konstruksi gedung industri yang mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan, atau pembangunan kembali bangunan yang dipakai untuk industri, seperti pabrik dan bengkel kerja.
(Taufik Fajar)