Sebelumnya, Sri Mulyani melaporkan realisasi pembiayaan utang hingga Mei 2022 mengalami penurunan 72,5%, berdasarkan data APBN terbaru.
Dia mengemukakan rendahnya penarikan utang membuat kas keuangan negara lebih terlindungi dari guncangan eksternal.
Artinya, Indonesia tak perlu khawatir saat terjadi gejolak yang tiba-tiba terjadi.
Dia menyebut total SBN neto yang diterbitkan hingga Mei 2022 mencapai Rp75,3 triliun dari total target yang ditetapkan Rp991,3 triliun. Sementara pada tahun lalu, penerbitan SBN mencapai Rp348 triliun.
Untuk pinjaman juga turun pada tahun ini.
(Zuhirna Wulan Dilla)