JAKARTA - PT Astra International Tbk (ASTRA) mencatat raup laba bersih sebesar Rp18,2 triliun yang meroket 106% pada semester II-2022.
Hal ini karena Penjualan mobil meningkat 23%, sementara penjualan sepeda motor menurun 13%.
Kemudian Harga komoditas yang lebih tinggi mendorong kinerja yang baik dari penjualan alat berat dan bisnis pertambangan.
“Pada semester pertama tahun 2022, grup Astra mencatatkan kinerja yang baik pada hampir semua divisi bisnis, didukung oleh membaiknya kondisi ekonomi dan meningkatnya harga komoditas secara signifikan. Kinerja Grup untuk sisa tahun ini diperkirakan akan tetap kuat, meskipun Grup diperkirakan masih akan menghadapi situasi yang belum stabil dan diliputi ketidakpastian," ujar Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro.
BACA JUGA:Laba Astra Agro Lestari (AALI) Naik 24,6% Jadi Rp809,31 Miliar di Semester I-2022
Dia juga mencatat pendapatan bersih semester pertama tahun 2022 sebesar Rp143,7 triliun, meningkat 34% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan lebih tinggi dibandingkan kinerja sebelum pandemi.
Jika tidak memperhitungkan keuntungan yang belum direalisasikan tersebut, laba bersih Perseroan meningkat sebesar 64% menjadi Rp14,5 triliun, mencerminkan kinerja yang kuat dari hampir semua divisi bisnis, terutama divisi alat berat dan pertambangan, otomotif dan jasa keuangan.
Nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2022 sebesar Rp4.541, meningkat 7% dibandingkan pada 31 Desember 2021.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp33,6 triliun pada 30 Juni 2022, dibandingkan Rp30,7 triliun pada akhir tahun 2021.
Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup mencapai Rp35,9 triliun pada 30 Juni 2022 dibandingkan Rp39,2 triliun pada akhir tahun 2021.
Sebagai informasi, Laba bersih divisi otomotif meningkat 29% menjadi Rp4,3 triliun, mencerminkan volume penjualan yang lebih tinggi.