Literasi Keuangan Masyarakat Belum Maksimal, Kenapa?

Advenia Elisabeth, Jurnalis
Kamis 28 Juli 2022 10:29 WIB
Ilustrasi literasi keuangan. (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai perlu mempersiapkan metode evaluasi untuk mengukur efektivitas program literasi keuangan.

Sebab, Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) melihat selama ini program literasi keuangan sudah banyak dilakukan oleh berbagai pihak, namun belum ada evaluasinya.

“Secara kuantitas, program untuk peningkatan literasi keuangan sudah banyak dilaksanakan oleh OJK dan lembaga penyedia jasa keuangan dan berkontribusi pada tingkat literasi keuangan masyarakat. Langkah berikutnya adalah memastikan agar kualitas program ini semakin meningkat,” terang Associate Researcher Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Ajisatria Suleiman, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (28/7/2022).

 BACA JUGA:Menko Airlangga Ungkap Peran Penting Literasi Keuangan dan Perlindungan Konsumen

Aji memaparkan, secara keseluruhan hasil literasi keuangan seperti yang ditunjukkan oleh survei OJK tahun 2019, masih relatif rendah terutama jika dibandingkan dengan inklusi keuangan.

Beberapa kesenjangan muncul di antara kelompok populasi yang berbeda dan hal ini membutuhkan perhatian lebih lanjut dari keduanya.

Dalam jangka panjang, menurut dia, kewajiban pelaporan dan penyimpanan program pendidikan keuangan yang diselenggarakan oleh OJK harus diperlakukan tidak hanya sebagai formalitas belaka.

Namun, hal itu dilakukan sebagai alat untuk meningkatkan kualitas dan mengukur dampak aktual dari literasi keuangan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya