JAKARTA - Biro Analisis Ekonomi melaporkan Ekonomi AS mengalami kontraksi untuk kuartal II-2022. Hal ini berturut-turut dari April hingga Juni.
Produk domestik bruto turun 0,9% pada kecepatan tahunan untuk periode tersebut. Itu mengikuti penurunan 1,6% pada kuartal pertama dan lebih buruk dari perkiraan Dow Jones untuk kenaikan 0,3%.
Biro Riset Ekonomi Nasional menyatakan resesi dan ekspansi, dan kemungkinan tidak akan membuat penilaian pada periode tersebut selama berbulan-bulan jika tidak lebih lama.
Tetapi pembacaan PDB negatif kedua berturut-turut memenuhi pandangan dasar resesi yang telah lama dipegang, terlepas dari keadaan penurunan yang tidak biasa dan terlepas dari apa yang diputuskan NBER.
PDB adalah ukuran ekonomi terluas dan mencakup tingkat total barang dan jasa yang diproduksi selama periode tersebut.
"Kami tidak dalam resesi, tetapi jelas pertumbuhan ekonomi melambat," kata Mark Zandi, kepala ekonom di Moody's Analytics diilansir CNBC, Kamis (28/7/2022).
“Ekonomi mendekati kecepatan terhenti, bergerak maju tetapi hampir tidak,” tambahnya.