Sementara itu, penjualan produk sigaret kretek tangan mengalami penurunan sebesar 10,64% menjadi Rp194,29 miliar dari Rp217,42 miliar. Selain itu, penjualan ekspor perseroan sepanjang semester-I ini juga susut 21,02% menjadi Rp15,58 miliar dari Rp19,72 miliar.
Di sisi lain, beban pokok penjualan perseroan naik 49,65% menjadi Rp1,29 triliun dari sebelumnya sebesar Rp866,68 miliar.
Hal ini didorong oleh naiknya biaya pemakaian bahan baku dan pendukungnya sebesar 32,10% menjadi Rp292,35 miliar dari Rp221,30 miliar.
Kemudian, pemakaian pita cukai juga naik 50,49% menjadi Rp888,07 miliar dari sebelumnya Rp590,08 miliar, serta beban overhead yang juga naik dari Rp66,93 miliar menjadi Rp70,45 miliar.Sedangkan, beban usaha perseroan menurun 4,77% menjadi Rp233,94 miliar dari sebelumnya Rp245,68 miliar.
Adapun, total nilai aset perseroan hingga akhir Juni 2022 tercatat sebesar Rp1,89 triliun. Liabilitas perseroan mengalami penurunan 13,71% menjadi Rp494,20 miliar dari sebelumnya Rp572,78 miliar, sedangkan jumlah ekuitas perseroan naik 6,12% menjadi Rp 1,39miliar dari sebelumnya Rp1,31 miliar.
(Zuhirna Wulan Dilla)