JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan alasan dibalik terkontraksinya realisasi anggaran perlindungan sosial (perlinsos) untuk masyarakat terdampak di Juli 2022 sebesar 6,2%. Penyebabnya antara lain dipengaruhi oleh subsidi energi dan bantuan langsung tunai (BLT) desa.
"Angkanya terkontraksi dibandingkan tahun 2021 karena beberapa hal. Dari segi realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L), terlambatnya penyaluran bansos PKH tahap III dan Kartu Sembako bulan Juni dan Juli di Kemensos karena belum selesainya proses perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)," ujar Sri dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Agustus 2022 di Jakarta, Kamis (11/8/2022).
Sementara itu, dari segi realisasi belanja non K/L, adalah karena peningkatan realisasi subsidi LPG 3 Kg mencapai Rp55,1 triliun, dibandingkan Rp30,96 triliun di 2021.
"Dari sisi realisasi TKDD, peningkatan penyaluran BLT Desa mencapai Rp15,4 triliun, sementara di 2021 mencapai Rp9,3 triliun," ungkap Sri.
Adapun capaian output Perlinsos hingga 31 Juli 2022 adalah PKH 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Kartu Sembako 18,8 juta KPM, BLT Migor 21,8 juta penerima, Program Prakerja 2,1 juta peserta, subsidi bunga KUR 4,4 juta debitur, dan BLT Desa 7,6 juta KPM.
(Taufik Fajar)