Subsidi Energi Tembus Rp502 Triliun, Harga Pertalite Kapan Naik?

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Selasa 16 Agustus 2022 18:43 WIB
Pertamina. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kalau pemerintah belum akan melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Padahal, sektor energi saat ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia.

Airlangga menyebut untuk menjawab persoalan energi dalam negeri pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp502 triliun yang nantinya digunakan sepanjang 2022 ini.

 BACA JUGA:Harga BBM Bakal Naik, DPR: Belum Ada Usulan dari Pemerintah

Anggaran ini menjadi subsidi BBM, LPG, dan Listrik.

"Di tahun ini energi masih menjadi tantangan, namun pemerintah sudah menyiapkan (anggaran) Rp502,4 triliun," ungkap Airlangga dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2023, Selasa (16/8/2022).

Dia mencatat harga keekonomian Pertamax menyentuh Rp15.150 per liter, namun pemerintah masih memberikan harga eceran di angka Rp12.500.

Demikian pula Pertalite dengan keekonomian Rp13.150, tetapi harga eceran saat ini masih Rp7.650.

"Di negara lain, misalnya Thailand di (Pertalite) Rp19.500, Vietnam Rp16.645, Filipina Rp21.352 sehingga kita relatif di bawah negara ASIAN lain," jelasnya.

Indonesia memang mencatatkan surplus Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hingga pertengahan 2022 mencapai Rp106 triliun.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut surplus APBN membuat pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik sebesar Rp502 triliun di 2022 ini.

Tujuannya, agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi.

"Bahkan, sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN juga surplus Rp106 triliun," pungkas Presiden Jokowi.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya