Gawat, Hanya 8% Petani di Indonesia yang Usianya di Bawah 40 Tahun

Advenia Elisabeth, Jurnalis
Kamis 18 Agustus 2022 08:42 WIB
Regenerasi Petani Indonesia Lambat. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Regenerasi petani di Indonesia berjalan lambat. Padahal kelangsungan sangat penting karena menentukan masa depan sektor pertanian.

“Regenerasi petani merupakan salah satu kunci untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas pertanian. Sayangnya usia mayoritas petani di Indonesia sudah tua, hanya 8% yang berusia di bawah 40 tahun,” Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Azizah Fauzi Kamis (18/8/2022).

Dia mengungkapkan, salah satu alasan di balik mengapa pertanian tidak menarik sebagai sumber pencaharian, terutama bagi kaum muda karena pendapatan petani yang tidak mampu menjamin pemenuhan kebutuhan hidup.

Baca Juga: Kemandirian Pangan RI Terancam, Ini Bukti-buktinya

Menurut data BPS, upah nominal buruh tani nasional pada Juni 2022 mencapai Rp 58.337 per hari, atau meningkat 0,18 persen dari upah pada Mei 2022 dan 2,71 persen kalau dibandingkan dengan upah pada Juni 2021.

"Namun, kenaikan ini berbanding terbalik dengan upah riil, yaitu perbandingan antara upah nominal buruh tani dengan indeks harga konsumsi rumah tangga pedesaan, yang menurun sebesar 1,03 persen," ucap Azizah.

Dia menjelaskan, meskipun ada peningkatan kesejahteraan, petani masih menghadapi berbagai tantangan, seperti tingginya ongkos produksi, kesulitan mendapatkan pupuk, subsidi maupun non subsidi, hingga risiko gagal panen.

Baca Juga: Antisipasi Krisis Pangan, Presiden Jokowi Perintahkan Produksi Sorgum Ditingkatkan

Harga pupuk nonsubsidi pun melonjak sejak pecahnya konflik Rusia dan Ukraina. Sementara kelangkaan pupuk subsidi bahkan sudah menjadi makanan sehari-hari petani.

Lanjut Azizah menyampaikan, akses kepada teknologi pertanian juga belum meluas dan bantuan alat mesin pertanian juga masih terbatas dan seringkali belum tepat guna. Lahan pertanian pun semakin menciut akibat alih fungsi menjadi kawasan perumahan atau industri.

"Berbagai faktor ini dan gambaran bahwa petani identik dengan berkotor-kotor dan pendidikan yang rendah, akhirnya mendorong orang muda untuk mencari kerja di daerah perkotaan dan di luar sektor pertanian," tegasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya