Penggunaan gandum untuk pakan ternak ini, terang Budi, karena disebabkan harga jagung yang naik. Maka para peternak memanfaatkan gandum sebagai pakan alternatif.
Maka dari itu, paparnya, Bulog sudah memiliki swasembada jagung. Dengan demikian, diharapkan para peternak bisa mengambil jagung produksi dalam negeri.
"Di satu sisi juga bisa menjaga harga jagung di dalam negeri di tingkat petani, dengan metode salah satunya mengurangi jumlah konsumsi jagung. Jadi gandum-gandum yang nanti akan di impor itu hanya untuk kebutuhan industri makanan saja seperti roti, atau makanan yang memang itu dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia," tandasnya.
(Taufik Fajar)