JAKARTA - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM subsidi akan berujung pada meningkatnya inflasi. Namun, pemerintah disarankan untuk menunda kenaikan harga BBM dan lebih untuk mengatur penggunaan BBM subsidi agar tepat sasaran.
"Mengurangi beban subsidi tidak harus dengan menaikan harga jual tetapi bagaimana pemerintah punya kemauan yang kuat buat mengendalikan penggunaan BBM dan elpiji secara benar dan tepat dengan menentukan dalam Peraturan yang tegas dan punya sanksi yang jelas siapa yang berhak atas BBM dan elpiji bersubsidi," ujar pengamat energi Sofyano Zakaria di Jakarta, Senin (22/9/2022).
Baca Juga: Kucurkan Subsidi Rp500 Triliun, Jokowi: Agar Harga BBM Tak Melambung Tinggi
Sofyano mengatakan, pemerintah perlu punya aturan yang jelas dalam menentukan pengguna dan juga pengawasan penyaluran solar subsidi, Pertalite dan elpiji bersubsidi.
"Karena selama ini nyaris tak berjalan dengan benar sehingga kuota selalu jebol," ujarnya.
Menurut Sofyano, sudah saatnya Pemerintah tegas menentukan pengguna solar subsidi hanyalah kendaraan angkutan barang dan penumpang maksimal roda 6 dengan nomor polisi pelat kuning saja.
"Bagi kendaraan pelat hitam yang ingin mendapat solar subsidi beri kemudahan untuk menjadi pelat kuning. Selain itu harus pula ditentukan dengan tepat jumlah solar subsidi yang bisa dibeli pada setiap harinya," ujarnya.