Untuk BBM subsidi tentu menjadi perhatian besar saat ini, karena kuota Solar dan Pertalite diperkirakan akan habis di bulan Oktober 2022.
"Proyeksi konsumsi Solar sebesar 17,44 juta KL atau sudah 115% dari kuota, dan proyeksi konsumsi Pertalite 29,07 juta KL atau 126% dari kuota. Yang jadi masalah, semua subsidi Rp502,4 triliun itu akan habis di bulan Oktober," ujar Sri Mulyani.
Dia menyampaikan, tren harga minyak dunia terus melonjak naik. Outlook perkiraan harga internasional (Brent) oleh EIA diproyeksikan sepanjang tahun ini harga minyak di USD104,8 per barel dan berdasarkan forecast consensus, harga minyak ada di USD105 per barel.
Dia mencontohkan, di kondisi saat ini harga Solar dijual ke masyarakat hanya Rp5.150 per liter, sebesar 37% dari harga keekonomiannya yang berada di Rp13.950 per liter, artinya masyarakat dan seluruh perekonomian mendapatkan subsidi 63% dari harga keekonomian atau riil.
(Feby Novalius)