2. Menteri ESDM Rp17.200/Liter
Menteri ESDM Arifin Tasrif mempunyai hitungan harga keekonomian Pertalite mencapai Rp17.200 per liter dari harga saat ini Rp7.650 per liter.
Kemudian, harga keekonomian Solar adalah sebesar Rp17.600 per liter. Adapun keekonomian Pertamax adalah sebesar Rp19.900 per liter.
3. Sri Mulyani Rp14.450/Liter
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, harga keekonomian Pertalite seharusnya dijual di kisaran Rp14.450 per liter. Sementara, untuk harga keekonomian solar senilai Rp13.950 per liter.
4. Menko Airlangga Rp13.150
Menko Airlangga mengatakan, harga sejumlah jenis BBM seperti Pertalite dan Pertamax masih di bawah harga keekonomian dan ramah kantong konsumen. Hal ini menjadi salah satu cara untuk menahan kenaikan angka inflasi.
"Kita lihat harga keekonomian Pertamax Rp15.150 per liter. Namun kita masih memberikan harga eceran Rp12.500 per liter. Demikian juga Pertalite, harga keekonomiannya Rp13.150 per liter, ecerannya masih Rp7.650 per liter," katanya.
5. Pengamat Rp10.000/Liter
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi tidak memungkiri, pemerintah memang semakin terbebani oleh subsidi energi dari APBN yang semakin membengkak, hingga mencapai Rp502,4 triliun. Bahkan bisa mencapai di atas Rp600 triliun kalau kuota Pertalite ditetapkan sebanyak 23 ribu KL akhirnya jebol.
"Namun, opsi menaikkan harga BBM subsidi bukanlah pilihan yang tepat saat ini. Alasannya, kenaikkan harga Pertalite dan Solar, yang proporsi jumlah konsumen di atas 70% sudah pasti akan menyulut Inflasi," kata Fahmy.
Dia mengatakan kalau harga jual Pertalite tembus Rp10.000 per liter, dia menilai, kontribusi terhadap inflasi diperkirakan mencapai 0,97%. Sehingga inflasi tahun berjalan bisa mencapai 6,2% year on year (YoY).
(Taufik Fajar)