Sebagaimana diketahui, pada 2023 pemerintah bakal tarik utang Rp693 triliun.
Angka ini menurun jika dibandingkan dengan target pembiayaan utang yang ada dalam APBN 2022 yang mencapai Rp870,5 triliun maupun outlook di tahun ini yang sebesar Rp757,6 triliun.
Kementerian Keuangan sendiri telah mencatat posisi utang pemerintah per akhir Juni 2022 sebesar Rp7.123,62 triliun dengan rasio 39,56% dari produk domestik bruto (PDB). Angka itu naik sekitar Rp 121 triliun dari posisi bulan sebelumnya yang senilai Rp7.002 triliun.
Menlansir dari Buku II Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023, pembiayaan utang tahun depan menurun karena kondisi perekonomian diperkirakan semakin membaik.
Meskipun demikian, perekonomian global masih dibayangi ketidakpastian, antara lain disebabkan oleh konflik geopolitik Rusia Ukraina yang berdampak pada kenaikan harga komoditas energi dan pangan, serta adanya supply disruption yang menimbulkan inflasi di beberapa negara.
(Zuhirna Wulan Dilla)