Seiring kenaikan pendapatan, beban penjualan perseroan ikut membengkak 51,29% sebanyak Rp249,03 miliar, disusul peningkatan biaya umum-administrasi 25,27% sebesar Rp73,93 miliar, meskipun beban lain dan biaya keuangan mengalami penyusutan.
Neraca DNET pada paruh pertama 2022 menunjukkan ada kenaikan total aset sebanyak 1,45% mencapai Rp18,30 triliun, dari akhir 2021 di angka Rp18,04 triliun. Kewajiban pembayaran atau liabilitas menyusut 3,61% sebanyak Rp6,57 triliun, sedangkan modal/ekuitas perseroan naik 4,53% sebanyak Rp11,73 triliun.
Hingga akhir Juni 2022, DNET menerima kas dari operasi sebesar Rp342,19 miliar. Setelah dibayarkan ke sejumlah lini usaha, perseroan menggenggam kas operasi bersih sebanyak Rp61,61 miliar.
Sementara itu, perseroan juga menerima kas dari investasi sebanyak Rp429,14 miliar, yang sebagian besar datang dari penghasilan dan pencairan investasi jangka pendek.
Adapun DNET juga merogoh kas Rp400,56 miliar untuk kegiatan pendanaan, yang mayoritas digunakan untuk pembayaran utang bank hingga pengembalian uang muka.
Sehingga, total kas dan setara kas di akhir periode mencapai Rp530,25 miliar.
(Zuhirna Wulan Dilla)