JAKARTA - BUMN Holding Industri Pertambangan atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) telah memutus kontrak kerja sama dengan konsorsium EPC yakni BUMN asal China, China Aluminium International Engineering Corporation Ltd (Chalieco) dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
Hal ini dikarenakan mandeknya pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan bahwasanya holding tambang sudah mencoba mencari sejumlah jalan keluar untuk sengketa yang dihadapi oleh konsorsium EPC selama delapan bulan terakhir. Hanya saja, mediasi yang dilakukan MIND ID tidak kunjung membuahkan hasil.
"Kami sudah di ujung sekali kelihatannya bilamana disetujui Kementerian BUMN kita akan melakukan pemutusan kontrak,” kata Hendi saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (12/9/2022).
Hendi menuturkan, kontraktor EPC itu merasa keberatan untuk melanjutkan pengerjaan SGAR yang masuk sebagai proyek strategis nasional (PSN) Presiden Joko Widodo atau Jokowi tersebut. Alasannya, keberlanjutan proyek justru akan merugikan perusahaan secara bisnis.
"Kontraktor merasa kalau dia melanjutkan ini dia akan rugi besar, mungkin kami tidak ada pilihan lain selain memutus kontrak ini dan mengulang proses pencarian kontrak yang baru,” tuturnya.