Oleh karena itu, kata dia, energi berbasis impor harus digantikan oleh energi domestik sehingga tidak menggerus pertumbuhan ekonomi.
"Listrik kita domestik, batubara domestik, gas kita kontrak dari domestik semuanya, kemudian energi baru terbarukan juga domestik," katanya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka opsi RI mengimpor minyak dari Rusia di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia.
Menurut Jokowi, negara sedang mengkaji sejumlah opsi demi mendapatkan minyak dengan harga lebih murah.
"Semua opsi selalu kami pantau. Jika ada negara (dan) mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja," ungkap Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengklaim Rusia sudah menawarkan RI untuk membeli minyak dari negara dengan harga 30 persen lebih murah dari harga pasar internasional.
"Rusia menawarkan ke kita, eh lu mau nggak India sudah ambil nih minyak kita harganya 30 persen lebih murah daripada harga pasar internasional. Kalau buat teman-teman CEO Mastermind ambil nggak? Ambil. Pak Jokowi pikir yang sama, ambil," tulis Sandi di akun Instagram-nya, @sandiuno.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)