“Sampai dengan perlindungan Indonesia SIPF (Securities Investor Protection Fund) untuk memberikan perlindungan kepada investor pasar modal kita,” katanya.
Sebelumnya Menteri Keuangan, Sri Mulyani pun mengakui perkembangan pasar modal Indonesia telah teruji melalui berbagai peristiwa sejarah di dalam perekonomian Indonesia, mulai sejak zaman kolonial, selama perjuangan kemerdekaan Indonesia, serta selama menghadapi krisis keuangan di Indonesia maupun krisis keuangan global.
Dalam lima tahun terakhir, kata Sri Mulyani, pasar modal Indonesia tumbuh pesat dengan didorong oleh program reformasi yang ditetapkan dan juga otomatisasi proses bisnis, perlindungan investor, serta akselerasi pendalaman pasar.
"Ketika IHSG mengalami turbulensi ke titik terendah pada Maret 2020 di awal pandemi Covid-19, pasar modal Indonesia mampu merespons dengan baik dengan dukungan kebijakan yang ditetapkan bersama-sama pemerintah, dengan SRO, dan stakeholder lainnya. Guncangan luar biasa dapat ditangani dengan baik," jelasnya.
Dia menilai, saat ini kinerja pasar modal sudah kembali pulih dan terus meningkatkan kepercayaan investor. Dengan jumlah lebih dari sembilan juta investor pada 28 Juni 2022 lalu, mengindikasikan kepercayaan dan sekaligus tantangan bagi pasar modal Indonesia untuk menjaga kepercayaan para investor terutama investor skala kecil.
”Dengan volume lebih dari delapan kali lipat sejak 2017, ini juga merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)