Menurut hitungannya, permintaan penumpang ketika kereta cepat beroperasi mencapai 31.215 penumpang per hari. Jika mengikuti feasibility study dimana asumsi balik modal dapat terjadi dalam kurun waktu 20 – 40 tahunan.
"Saat ini perhitungan FS masih belum final, kemarin sempat di angka 40 tahun, namun masih kita coba evaluasi agar kira-kira apakah ada lagi potensi revenue stream lagi atau strategi bisnis yang lain yang bisa membuat BEP (break even point) bisa lebih kecil dari 40 tahun," jelasnya.
Sebagai informasi, saat ini pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 88,8% dari keseluruhan. KCIC juga menyatakan bahwa konsorsium kontraktor kereta cepat Jakarta-Bandung telah berhasil menyelesaikan proses pemasangan rel yang akan digunakan untuk uji dinamis menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)