JAKARTA - Menteri Invetasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi pada tahun 2022 sejak Januari hingga September mencapai Rp892,4 triliun atau 74,4% dari target Rp1.200 triliun.
"Insya Allah mohon doanya, tahun ini bisa mencapai Rp1.200 triliiun," kata Bahlil dalam konferensi pers realisasi investasi Kuartal III di Kantornya, Senin (24/10/2022).
Bahlil menjelaskan, sepanjang 3 kuartal di tahun 2022 Investasi asing masih mendominasi jika dibandingkan dengan dalam negeri.
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sepanjang 2022 hingga September sebesar Rp413,1 triliiun.
BACA JUGA:Gelaran B20, RI Siap Perkuat Perdagangan dan Investasi
Sedangkan untuk Penanaman Modal Asing (PMA) pada tahun 2022 sebesar Rp479,3 tirliun.
Pada periode yang sama, Bahlil menjelaskan sebaran Invetasi lebih banyak tersebar di luar pulau Jawa.
Hingga September 2022, realisasi investasi di Jawa sebesar Rp420,3 triliun, atau 46,1% dari total realisasi investasi.
Sedangkan di luar Pulau Jawa sebesar Rp472,1 triliun, atau mendominasi sekitar 52,9%.
"Alhamdulillah saya sampaikan bahwa realisasi investasi kita di luar pulau Jawa itu sudah lebih hampir 53%, kalau dibandingkan dengan dengan tahun lalu di luar pulau Jawa hanya 51%," sambung Bahlil.
Bahlil melanjutkan untuk sektor yang paling mendominasi dari realisasi investasi Januari hingga September 2022 baik dari PMA atau PMDN posisi pertama adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp131,8 triliun.
Selanjutnya ada dari sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp97,6 triliun, Pertambangan Rp96,5 triliun, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp80,5 triliun, listrik, aas dan air Rp68,6 triliun.
Menurut Bahlil, dari realisasi investasi hingga bulan September 2022 itu berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 965.122 orang.
(Zuhirna Wulan Dilla)