Dirut Bio Farma Tegaskan Biaya Pembuatan Vaksin IndoVac Tak Pakai APBN

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Rabu 26 Oktober 2022 18:15 WIB
Ilustrasi vaksin. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Biaya pembuatan vaksin IndoVac atau BUMN ditegaskan tidak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menyebut biaya pembuatan vaksin IndoVac justru bersumber dari ekuiti perusahaan.

Honesti merinci pihaknya sudah menggelontorkan anggaran Rp300 miliar ketika vaksin IndoVac mulai digodok sejak awal hingga uji klinis tahap ketiga. Nominal tersebut diluar biaya produksi saat ini.

"Bajet sampe uji klinis aja sampai Rp 300 miliar, itu baru sampe uji klinis, nanti juga ada biaya untuk produksi," ujar Honesti dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).

 BACA JUGA:Stok Vaksin Covid-19 di Jakarta Menipis, Dinkes DKI: Hanya Sisa di 5 Titik Sentra Vaksin

Honesti berhitung, khusus anggaran produksi vaksin IndoVac akan bergantung pada penugasan pemerintah. Artinya, semakin banyak vaksin yang diproduksi, maka semakin besar dana yang dikeluarkan perusahaan.

Adapun jumlah dosis vaksin yang diproduksi Bio Farma akan disesuaikan dengan permintaan atau kebutuhan pemerintah.

Meskipun induk Holding BUMN Farmasi itu harus menggunakan anggaran secara mandiri ketika memproduksi vaksin, Honesti memastikan struktur keuangan perusahaan cukup kuat dan stabil.

"Tapi intinya keuangan kita masih sangat cukup, kalau kita mendapatkan penugasan yang lebih. Semua yang kita keluarkan sampe uji klinis ketiga ini sebesar Rp 300 miliar, semuanya ekuiti atau dana internal," kata dia.

Saat ini jumlah vaksin BUMN yang diproduksi Bio Farma baru mencapai 1,7 juta dosis dari target produksi sebanyak 20 juta dosis hingga akhir 2022.

Dari 1,7 juta dosis tersebut, baru 300.000 dosis yang dirilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Honesti memastikan jumlah produksi vaksin IndoVac akan terus ditingkatkan hingga mencapai 20 juta dosis, sesuai dengan target pemerintah hingga akhir tahun ini.

"Yang kami miliki sekarang sudah diproduksi ya itu 1,7 juta dosis, ini sudah dirilis sama BPOM baru 300.000, jadi masih ada yang diproses," ucapnya.

Dia mencatat 20 juta dosis vaksin BUMN yang diproduksi per tahunnya berdasarkan kebutuhan atau permintaan pemerintah. Sementara, kapasitas atau kemampuan produksi vaksin IndoVac dari perusahaan mencapai 120 juta dosis per tahun.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya