JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis 4 poin di level Rp15.567 atas dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan sore ini, Kamis (26/10/2022).
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, salah satu faktor internal pemicu mata uang garuda ini melemah karena ada dorongan proyeksi Bank Indonesia yang menyebut pertumbuhan ekonomi Kuartal Ketiga 2022 akan mencapai 5,5% secara tahunan (YoY), lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi Kuartal Kedua 2022 yang tumbuh 5,44% (YoY).
"Target pertumbuhan ekonomi pada Kuartal Ketiga 2022 yang dinilai masih kuat tersebut, karena melihat produksi dan konsumsi masyarakat yang masih meningkat di tengah pemulihan ekonomi," ujar Ibrahim dalam rilis hariannya.
Adapun dari data BI, hingga Agustus 2022 kredit perbankan tumbuh 10,62% (yoy), mencakup kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi.
Selain itu, sektor produksi yang juga menyumbang perekonomian tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur yang pada Agustus 2022 mencapai level 51,7, naik tipis dari posisi Juli yang sebesar 51,3.
BACA JUGA:Rupiah Makin Panas, Sore Ini Melemah ke Rp15.622/USD
"Artinya industri manufaktur di dalam negeri dalam posisi ekspansi," jelas Ibrahim.
Sementara dari sisi eksternal, dia mengatakan, hari ini dolar berdiri mendekati level terendah lebih dari satu bulan terhadap sekeranjang mata uang di tengah isu kenaikan suku bunga yang dirilis Federal Reserve AS.
"Menjelang pertemuan FOMC minggu depan, pasar masih mengharapkan kenaikan 75 basis poin (bps), meskipun sentimen membangun bahwa Fed akan memilih kenaikan yang lebih kecil pada bulan Desember," terang Ibrahim.
Di samping itu, ia memprediksi, untuk perdagangan besok, Jumat (27/10/2022) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.550 - Rp15.590.
(Zuhirna Wulan Dilla)